Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Cara menghitung hari perkiraan lahir (HPL)
    

 Bagi para ibu hamil sangat menantikan waktu kelahiran buah hatinya. Agar para ibu tidak menebak-nebak kelahiran anaknya, penting bagi mereka untuk mengetahui cara menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Memahami perhitungan HPL dapat membantu ibu mempersiapkan persalinan sejak awal.

Perhitungan perkiraan HPL dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain dapat berkonsultasi ke dokter, bidan maupun perawat, ibu juga bisa menghitungnya secara mandiri. Yuk simak informasi berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan Hari Perkiraan Lahir(HPL)?
HPL adalah perkiraan tanggal lahir anak berdasarkan usia kehamilan. Pengetahuan tentang HPL dapat membantu para ibu untuk lebih mempersiapkan diri secara mental dan fisik menjelang waktu yang dinanti yaitu kelahiran buah hatinya. Sayangnya, tidak semua ibu hamil mengetahui cara menghitung hari perkiraan lahir.
Cara menghitung perkiraan tanggal lahir
Berikut ini beberapa cara menghitung HPL
1. Perhitungan hari pertama haid terakhir (HPHT).
Istilah HPHT sering digunakan sebagai titik awal menghitung usia kehamilan dan menghitung hari perkiraan lahir. Jika ibu mempunyai siklus haid teratur rata-rata 28 hari, maka ibu dapat menghitung hari perkiraan lahir dengan menggunakan rumus Naegele sebagai berikut:
Rumus Naegele = HPHT + 7 hari - 3 bulan + 1 tahun.
Contoh :
Jika HPHT ibu tanggal 1 November 2023, tanggal berapakah HPL nya ?
Maka cara menghitungnya yaitu:
Tanggal =1 ditambah 7 menjadi tanggal 8
Bulan = November dikurangi 3 menjadi bulan Agustus
Tahun = 2023 ditambah 1 menjadi 2024
Jadi Hari perkiraan lahirnya (HPL) 8 Agustus 2024

Sayangnya, beberapa wanita memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek atau lebih lama dari 28 hari sehingga rumus atau formula ini kurang efektif. Oleh karena itu ibu dapat menggunakan rumus lain seperti rumus Parikh. Rumus ini sering digunakan untuk menghitung HPL bagi wanita dengan menstruasi tak teratur.
Rumus Parikh = HPHT + 9 bulan + (lama siklus haid/menstruasi dikurangi 21 hari)
2. Lakukan USG
USG merupakan salah satu cara menghitung HPL yang biasa dilakukan oleh dokter. Pasalnya, seringkali ibu tidak ingat kapan HPHT sehingga tidak mengetahui waktu pasti terjadinya ovulasi. Sebagai solusinya, ibu bisa segera memeriksakan diri ke dokter dan melakukan USG. Tes ini juga dinilai lebih akurat dalam menghitung HPL karena dokter dapat menghitung perkiraan tanggal lahir menggunakan detak jantung dan ukuran janin untuk menentukan usia kehamilan.


Apakah kelahiran selalu sesuai perhitungan HPL?

Sekalipun ibu menerapkan metode penghitungan HPL dengan benar, kelahiran anak seringkali tidak sesuai dengan perhitungan. Faktanya, ini adalah hal yang normal. Berikut beberapa alasan kelahiran tidak sesuai dengan HPL .
  • Posisi bayi
  • Ukuran leher rahim berubah
  • HPHT salah perhitungan
  • Kelahiran prematur
  • Riwayat kehamilan sebelumnya
  • Ketuban pecah dini

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama