RSUD Banyumas Sukses Selenggarakan Pelatihan ILTB Angkatan II

Pelatihan ILTB angkatan II


Setelah sukses menyelenggarakan pelatihan Manajemen Infeksi Laten Tuberkulois ( Pelatihan ILTB) angkatan I pada tanggal  28 sampai dengan 31 Mei 2024, Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas kembali mengukir kesuksesan dengan terselengaranya Pelatihan ILTB angkatan II pada 3 sampai dengan 6 Juni 2024.  Pelatihan ILTB dan TPT dikuti oleh 30 (tiga puluh) orang tenaga kesehatan dari Puskesmas  dan Klinik kesehatan Paru Masyarakat di Kabupaten Banyumas.  Pada sambutan pembukaan pelatihan, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Dwi Muljanto,SKM.,M.Si. mengungkapkan bahwa  dengan Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan TOSS TB di Puskesmas masing-masing sehingga dapat mewujudkan eliminasi TBC pada tahun 2030.

TBC atau tuberkulosis merupakan  penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis (M.Tb). Penularan terjadi  secara langsung dengan droplet yang keluar dari penderita TBC saat penderita batuk, bersin maupun  berbicara. Penyakit TBC menular melalui udara yang mengandung kuman M.Tb dan masuk melewati saluran pernafasan manusia.  Untuk memastikan seseorang terkena penyakit TBC atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan sputum (BTA atau TCM), pemeriksaan foto rontgen dan atau pemeriksaan tes tuberkulin di fasilitas kesehatan. Salah satu alat Pemeriksaan TBC dengan menggunakan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM), dimana sudah tersedia alat TCM di 12 Fasyankes di RSU Margono Soekarjo, RST Wijayakusuma, RSUD Ajibarang, RSUD Banyumas, KKPM, Puskesmas Cilongok I, Puskesmas Sumpiuh I,  Puskesmas Wangon I,  Puskesmas Kemranjen I, Puskesmas Rawalo, Puskesmas Baturraden II, dan Puskesmas Pekuncen I .

iklan

Di Kabupaten Banyumas, fasilitas pelayanan Kesehatan (fasyankes)  yang sudah bekerjasama dalam program pengendalian penyakit TBC terdiri dari 6 RS Pemerintah , 19 RS Swasta , 40 Puskesmas , 6 Klinik Pemerintah, 60 Klinik Swasta dan 118 Dokter Praktik Mandiri (DPM). Diperlukan upaya dalam pengendalian TBC yang menyeluruh dari mulai cara mendiagnosis di Fasyankes pertama kali pasien itu datang, pemeriksaan laboratorium yang terjamin mutunya, pengawasan menelan obat, pencarian kontak serumah maupun kontak erat, Terapi Pencegahan TBC (TPT) serta adanya kolaborasi program seperti Kolaborasi program TB-HIV, TB-DM dan Edukasi TBC pada masyarakat, Pengobatan TBC, Efek samping pada pasien TBC) serta anggaran yang memadai dari pemerintah daerah. 

Dalam pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari secara klasikal, menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berasal dari RSUD Banyumas, RSUD Margono, RST wijayakusuma, RSUD Ajibarang, Klinik kesehatan Paru masyarakat Purwokerto, Dinas kesehatan dan poltekkes kemenkes di purwokerto. 

Post a Comment

أحدث أقدم